Ternyata memang kita terlelap dan menjadi bagian dari Pandemi Globalisasi ini.

Tulisan ini hanya untuk menanggapi teman-teman diNegara dunia ke-3 dan lebih lagi teman2 dari dunia Hc/punk, kenapa saya tidak tertarik untuk mendistribusikan Merchandise blablabla dari Eropa/Amerika yang dikarenakan alasan personal saya atau kebodohan saya mungkin.

Well, sepertinya terkutuk untuk hidup di bagian negara dunia ke-3 dimana semua terlihat dibawah standar apa yang ada diNegara maju sana/sini.living in the fukken hype world! bukan membuat saya ingin mengkonsumsi lebih tapi malahan ingin mengahancurkan perasaan yang nyata!.

Dengan adanya saya disini/negara maju banyak dari teman-teman berpikir saya bisa membeli mimpi atau realitas yang dimimpikan. ya benar, tapi tidak ada mimpi lagi, mimpi untuk membeli dan mengkonsumsi! dan mungkin lebih baik cukup menjelaskan kenyaatan saja dan berharap kita semua sadar.

Pertama, kenapa saya begitu malas sekali untuk membelikan pesanan teman-teman diIndonesia seperti Kaos band atau barang-barang dengan merk-merk tertentu adalah alasan saya sampai saat ini yang saya tahu bahwa semua produk tersebut bahkan diProduksi diNegara-Negara Asia atau Amerika latin, dimana kita tahu

bahwa Gaji para pekerjanya bisa dibayar lebih murah dibanding pekerja dinegara maju, contohnya Untuk diJerman sendiri gaji terendah pekerja kasar adalah 7 Euro/jam X 120jam/bulan = 840Euro yang jika dirupiahkan skitar 9juta, nah bagaiman pekerja kasar diIndonesia sendiri???? berapa Standar gajinya? ehmm sekitar 1.300,000, dengan jam kerja 8/hari yang berarti 60jam/bulan. lalu hal itulah yang membuat para"Pebisnis" tertarik untuk memproduksi produknya secara massive mempekerjakan para pekerja diNegara dunia ke-3 seperti Indonesia, satu hal! jelas keuntungan bagi mereka. Hal lain yang memang membuat kita "tidak tahu" ketika saya sering cek atas perasaan ingin tahu saya dari mana barang2 itu dihasilkan, setelah saya pergi kebeberapa toko, merek2 seperti Nike, Adidas, H&M atau bahkan yang tidak terkenal sekalipun seperti kaos2 polos semua tercantum Made in China, Banglades, Indonesia dll.

Dan lucunya diIndonesia ada yang dicantumkan ada yang tidak, sehingga konsumen hanya berargumen tentang keasliannya saja. Hal lainnya yang membuat saya semakin sadar adalah salah satu teman Punk yang biasa mencetak kaos2 punk, ketika itu saya datang dan betanya jika saya bisa mendapatkan/membeli kaos darinya untuk dibawa keIndonesia, dengan jelas dia mengatakan tidak akan menjual barang yang dia produksi kepada saya dengan kesadaran bahwa dengan kaos yang biasa dia jual 10 Euro sudah sangat mahal untuk dibanding dengan teman-teman diindonesia bisa beli.

So, jika memang hanya karena kita ingin mengkonsumsi untuk alasan keaslian dimana harganya jauh lebih "mahal" atau apalah.

Coba pikirkan lag!i. disaat kita dengan ´bangganya memakai band kesenangan, diwaktu itu juga para buruh pabrik yang tidak jauh dari tempat kamu tidak bisa menikmati waktunya untuk beristirahat!

memakai t-shirt band teman/lokal kamu! atau memakai celana/sepatu kamu yang sudah setahun dan tak bermerk terkenal juga masih keren koq!,lagian dengan kamu order kaos band luar juga itu bisa jadi Bootleg an.

Kalo kamu masih berasumsi keadaan sosial memang tidak baik2 saja dan kamu merasa menentangnya, kenapa kamu juga memilih membeli barang mahal untuk imej kamu daripada mendukung/mendonasikan uangmu untuk hal-hal lainnya.well, kalo kamu support Scene DIY/punya rasa solidaritas sama buruh pabrik dunia ke-3. cari tau apa yang bisa dilakukan!

Maksud saya menulis bukan berarti pemboikotan blablbla, jika argumentasi kalian setiap orang punya kesenangan, Silahkan! tapi saya berusaha untuk tidak menjadi bagian tersebut, kalo emang kita ngga bisa merubah apapun.

sebenarnya masih banyak cerita, tapi lagi ngga sempret.

Much respects!

2 comments:

Leave your shit